Terkait Seni Budaya yang sudah eksis di Kelurahan Rampal Celaket, muncul gagasan dengan Visi Misi awal :
Visi : Menjadikan Ramket (Rampal Celaket) Teresel (Teretes Selatan) sebagai kampung seni budaya.
Misi :
1. Mengembangkan potensi masyarakat yang berwawasan lingkungan
2. Membangun ramket tressel menjadi alternatif wisata budaya yang nyaman
3. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi warga
Namun dalam perkembangannya setelah dimusyawarahkan bersama Tokoh Masyarakat dan Tokoh Cendikiawan disusunlah gagasan itu dan dituangkan sedemikian rupa
VISI:
Celaket Kampung Sinau Budaya sebagai rumah untuk belajar, mengajarkan, dan mengembangkan
budaya tradisi Nusantara untuk kemajuan yang bermartabat.
MISI :
1. Menjadikan Celaket Kampung Sinau Budaya sebagai tempat belajar dan mengajarkan seni-budaya tradisi yang bermartabat, termasuk genre Malangan, bagi generasi belia dan generasi muda
2. Menyiapkan fasilitas sinau budaya bagi proses belajar dan mengajarkan bagi generasi belia dan generasi muda secara menyenangkan
3. Memberikan apresiasi dan stimulasi kepada insan penggiat seni-budaya tradisi agar berkembang kreatif dengan pagelaran berbasis seni-budaya tradisi secara periodik
4. Menjalin kerjasama dengan para mitra untuk mengembangkan Celaket Kampung Budaya menjadi basis kreasi bersama
5. Menjadikan Celaket Kampung Seni Budaya sebagai rumah interaksi untuk berkreasi bersama, dan menumbuhkan kepedulian pelestarian dan pengembangan seni tradisi
6. Mendorong Sanggar di Celaket Kampung Seni Budaya sebagai salah satu tempat yang layak dikunjungi pegiat seni-budaya, dan wisatawan.
Ini cukup beralasan karena faktor kesejarahan, bermula dari keberadaan sanggar SKB dengan panggung dan lapangan, kegiatan seni-budaya yang konsisten diusung, keberadaan dan keaktifan pelaku seni yang rata-rata belia, bahkan super belia, pelatih yang senantiasa membimbing, serta ditambah daya dukung warga sekitar yang kuat, jaringan Kampung Nusantara dan jalinan gubungan dengan sanggar di Malang maka tema yang diusung adalah Celaket Kampung Sinau budaya (Capungsudaya).
Capungsudaya direka sebagai sanggar sinau (pendidikan nonformal) dengan ladang garapan seni-budaya tradisi (karawitan, tari, dolanan tradisional). Potensi yang dikembangkan Sanggar SKB dan para belia/muda yang sekarang tergabung dalam kelompok AremaKer dan HRW agar lebih berkembang, sehingga mampu menampilkan pertunjukan seni tradisi bermutu, inovatif, dan layak tonton kalangan yang lebih luas.
Fasilitas yang ada, Sanggar SKB dengan panggung dan lapangan serta dan gamelan yang pertama untuk memfasilitasi latihan karawitan dan tari untuk AremaKer dan HRW, memfasilitasi pengenalan gamelan bagi PAUD. Juga akan dikembangkan penerimaan kelompok baru, dari siswa SD di seputaran sanggar, karena selain keberadaan sanggar SKB ini sangat strategis, juga tidak semua sekolah memiliki sarana yang memadai seperti sanggar SKB, termasuk dolanan tradisional egrang.
Dengan potensi yang ada, selanjutnya sanggar SKB menyelenggarakan aneka kegiatan terkait seni budaya, dolanan tradisional, dengan gelaran terbatas (gebyak local), yang sekaligus sebagai latihan bagi AremaKer, HRW, dan pegiat seni-budaya warga Rampal Celaket. Gelaran terbatas dilaksanakan secara rutin, untuk mendapatkan pengalaman, sekaligus test case untuk persiapan gelaran komunitas yang lebih besar. Dengan gelaran rutin ini, potensi seni-budaya yang ada di Rampal Celaket yang tersebar di enam RW dapat digelar secara bertahap. Demikian juga komunitas seni-budaya yang pernah eksis tapi kini mati suri berpotensi untuk dibangkitkan kembali.
Gelaran komunitas dilakukan dengan mengundang secara periodik penggiat seni-tradisi atau kreasi baik secara individu, atau komunitas atau sanggar untuk pentas di panggung Sanggar SKB. akan melibatkan penggiat sanggar SKB, komunitas kampung lain, komunitas ekstra kurikuler lembaga pendidikan (SD, SMP, SLTA, atau perguruan Tinggi Langkah ini dilakukan dalam rangka mempromosikan Celaket sebagai Kampung Sinau Budaya. Sebagai gelaran utama adalah Festival Kampung Celaket (FKC), yang akan mengundang/melibatkan komunitas tradisional yang beragam, sebagai salah satu perwujudan dari tujuan Sanggar SKB untuk mengekspose kemampuan total sanggar SKB dan komunitas di Rampal Celaket menggelar hari Raya Kebudayaan Kampung Celaket. FKC akan melibatkan komunitas yang lebih luas dan dilaksanakn dalam dua hari di Sanggar SKB.
Semua kegiatan tersebut akan dipromosikan sebagai obyek kunjungan dalam tema kampung sinau budaya. Dilihat dari kacamata kepariwisataan dan pendidikan hal ini penting, karena Kota Malang merupakan Kota Pendidikan, Kota Industri dan Kota Pariwisata, akan tetapi sangat kekurangan obyek wisata di dalam kota. Untuk meraih sasaran tersebut, berbagai fasilitas fisik perlu diperbaiki, dan program edukasi cultural-nya pun harus direncanakan secara terarah.
bersambung…