Sabtu, 17 September 2016, bertempat di ruang rapat Sidang Balaikota, Pemkot Malang melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar pertemuan (pemilihan pendamping Kelurahan) sekaligus teknikal meeting yang dihadiri para camat dan lurah se Kota malang, beberapa kepala SKPD, serta perwakilan dari perguruan tinggi, termasuk Tokoh Masyarakat yang dijadikan lokasi tematik.
Acara ini, menindaklanjuti sosialisasi tentang Lomba Festival Rancang Malang yang sudah berjalan dan dilakukan beberapa kali, dari 57 Kelurahan sampai dengan akhir pengajuan berkas yang dilombakan sudah ada 74 lokus bakal proposal yang diajukan untuk dijadikan kampung tematik.
Bapak Wasto Kepala Bappeda Kota Malang, mengatakan, selain menciptakan kampung tematik, tujuan festival ini adalah mengupayakan agar terciptanya ‘smart kampung’ yang mendayagunakan masyarakat sekitar, sehingga bisa menciptakan daya ekonomi yang baik.
“Festival Rancang Malang ini memang agar tercipta smart kampung di 57 Kelurahan,”. dan penciptaan kampung inovatif ini, sangat penting, karena berkaitan dengan arah pembangunan kota yang terdapat dalam master plan. Selain itu, peningkatan ekonomi masyarakat sebagai imbas positif adanya kampung inovatif dan smart kampung itu, nantinya diharapkan mampu menekan laju inflasi.
Akademisi dari univeristas nantinya akan membantu para Lurah untuk memberi masukan, pikiran dan saran agar kampung tematik yang dihasilkan berbeda antara kelurahan yang satu dan kelurahan lain, sehingga semua inovasi dapat ditonjolkan.
Untuk Kelurahan Rampal Celaket setelah berkunsultasi dan dengar pendapat dengan tokoh tokoh masyarakat maka yang diusulkan sebagai tematik adalah berkaitan dengan Seni Budaya.
Pendamping dari Perguruan Tinggi adalah STIE Malang Kucekwara, semoga sukses dalam membuat karya dan berguna bagi nusa dan bangsa…
