Berita

Gagasan Seni Budaya 6

Sejarah gamelan di Sanggar Tressel itu buah kreatifitas warga. Pembukaan Malang Tempo
Doeloe (MTD) 2012 sangat bersejarah bagi pengembangan kerawitan di Kampung Celaket,
khususnya dari sanggar Tressel. Pasalnya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Malang, Ibu Ida Ayu Made Wahyuni, S.H., M.Si., menyambut dengan puisi, diiringi garapan
musik gamelan, dengan penari kontemporer dengan dua peyek khusus sebesar wajan. Puisinya
digubah oleh Ketua LPMK Rampal Celaket, Ir. Achmad Winarto (Cak Win). Penabuh musik
gamelan pengiring adalah Komunitas Cangkrukan warga Celaket. Mereka adalah Sutarman,
Indonesia (Indun), Sugianto-dalang, dibantu Pak Johariadi, Nanang Gustando, Nenny
Widoretno, Eki Boncel, Agung, Ibu dan Pak Narso, Marsella, dan mas Agus Dharmawan. Dalam
proses latihan di Celaket, kita minta gamelan. Beliau minta kita buat proposal, diajukan ke Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Enam bulan berselang, alhamdulillah gamelan
bantuan Dinas Pariwisata Prov Jatim datang. Sejak itulah pengembangan kegiatan sanggar
berbasis gamelan mengobsesi pegiat seni-budaya Kampung Celaket.
Aset Gamelan di SKB, yang menandai tradisi Jawa, menjadi penderas niat membangkitkan
budaya seni tradisi khususnya karawitan di kampung. Bersebab gamelan bantuan provinsi
terbatas belum memadai, maka berbagai cara ditempuh untuk melengkapi. Berkat dana hibah
Pemkot Malang lewat LPMK dan uluran para pihak peduli maka gamelan dipenuhi bertahap.
Akhirnya gamelan di SKB lebih lengkap dengan laras slendro dan pelog. Demikian peralatan
lain diperbaiki atau ditambah, daya listrik ditingkatkan, sumur berpompa air dipasang, trailer
untuk promosi seni-tradisi keliling dirancang dan direalisasi. Sanggar siap: untuk berlatih
pagelaran, dan promosi seni-tradisi.

About author

Articles

06 Januari 2015 mutasi Supit Urang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *