Berita

Gagasan Seni Budaya 4

Print

 

Tjelaket! Itu kawasan kampung tua, bersejarah, dan wilayah perintis. Sebelum Balaikota Alun alun
Bunder berdiri, Ijen dibangun, Alun-alun Kotak ada, Tjelaket sudah lebih dulu ada. Hingga
kini dia tetap strategis dan menjadi kawasan poros Surabaya – Malang. Kawasan Tjelaket pernah
menjadi desa pertanian yang dialiri sungai-sungai yang bermuara ke Brantas. Sebagai desa
prasejarah, kini dia masih menyimpan sisa-sisa situs-situs peninggalan arkais (purbakala) yang
tersebar di berbagai lokasi. Dia juga wilayah rintisan Belanda ketika mengoloni Malang.
Karenanya benteng (loji) pertama Belanda dibangun di Tjelaket. Perumahan modern gaya Eropa
pertama dibangun di Tjelaket (Wetan), dilengkapi jalan-jalan penghubung antar wilayah seperti
Wilhelmina Straat (kini Jl Dr Cipto), disebutkan sebagai penghubung Rampal-Celaket.
Selanjutnya pendidikan, lembaga keagamaan, dan rumak sakit yang pertama didirikan ada di
Tjelaket. Beberapa peninggalan masih kokoh, seperti SPM Katolik Celaket 21 (Frateran), Cor
Jesu (dulu Ursulin). Yang lainnya ada yang berubah bentuk dan fungsinya.
Waktu berpacu, perubahan melaju. Indonesia Merdeka, Malang membangun. Maka Wilayah
Celaket resmi menjadi Kelurahan bernama Rampal Celaket lewat PP Rep Indonesia Nomor 15
Tahun 1987, 20 Juli 1987). Kelurahan Rampal Celaket terdiri dari enam Rukun Warga (RW),
dengan 35 Rukun Tetangga (RT). Mencermati batas wilayah di Peta Kuno tahun 1946, RW 01,
RW 02, RW 03, dan RW 04 merupakan representasi dari Kampung Tjelaket Wetan, sementara
RW 05 dan RW 06 merupakan irisan dari wilayah Tjelaket Koelon. Disebut irisan karena tidak
semua Tjelaket Koelon masuk menjadi wilayah RW 05 dan RW 06 Kelurahan Rampal Celaket.
Irisan yang lain masuk pada Kelurahan Samaan. Sebelum pemecahan, RW 05 dan RW 06
merupakan wilayah Lingkungan IV Kotamadya Malang. Sanggar Sasana Kridha Budaya (SKB),
yang menjadi lokus kegiatan tematik Celaket Kampung Sinau Budaya (Capung Sudaya) berada
di RT 06 RW 05 Kelurahan Rampal Celaket.
Kelurahan Rampal Celaket dengan luas wilayah 5,17 ha, berada pada ketinggian 4,44 m dpl,
suhu maksimum 30 °C dan suhu minimum 18 °C, curah hujan 44 mm/tahun dengan topografi
bentuk wilayah datar sampai berombak. Batas utara adalah Jalan Kaliurang, berbatasan dengan
Kel. Lowokwaru, Timur Bunulrejo, Selatan dan Barat berbatasan dengan Kel. Samaan.
Wilayah Kel Rampal Celaket dibelah oleh Jalan Raya Jaksa Agung Suprapto (dulu Tjelaket
Straat). Wilayah RW 1, 2, 3, dan 4, berada di sisi timur dan RW 5 dan 6 berada di sisi barat jaln tersebut. RW 01, 02, dan 04 dilalui oleh sungai kecil yang selanjutnya mengalir ke wilayah Kel
Klojen, dan lapangan Rampal (Bunulrejo). Wilayah RW 03 dilalui sungai besar Amprong yang
mengalir terus ke Kel Bunulrejo. Sedangkan wilayah RW 05 dan 6, juga dilalui oleh sungai
kecil, yang kemudian melaju ke Kelurahan Klojen. Sungai di RW 5 dan 6 hanya mengalir deras
pada musim hujan saja.
Berdasarkan surat resmi Kel Rampal Celaket ke Bappeda Kota Malang, bahwa Kel Rampal
Celaket mengajukan tema Celaket Kampung Sinau Budaya, dengan mengambil lokasi utama
Sanggar SKB yang berada di wilayah RW 05, maka kegiatan utama kampung tematik adalah di
Kompleks Sanggar SKB, dan wilayah sekitarnya. Oleh karena itu, maka selanjutnya fokus
bahasan fisik dan kegiatan nonfisik dibatasi untuk Kompleks Sanggar SKB (RW 05), sedang
berkait dan pelaku budaya jelas akan melibatkan para pegiat seni-budaya di wilayah Rampal
Celaket dan mitra kerja yang lain.
Peta faktual Rampal Celaket, 2016 Episentrum Sanggar SKB (warna hijau) Celaket
Kampung Sinau Budaya di SKB

WILAYAH RW 5 yang terdiri dari 6 RT, termasuk datar bergelombang, dan wilayah barat (RT
6 dan 5) lebih tinggi dari wilayah timur (RT 1,2,3,4). Bahkan di RT 02 dan 3, sering menjadi
langganan banjir. Namun dengan program sumur resapan yang diusulkan dan pembuatannya
pada tahun 2006 (kini memiliki 15 sumur resapan), banjir yang merisaukan warga RT 02 dan RT
03 itu kini teratasi.
Di RW 05, terdapat banyak gedung, yaitu: (1) Sanggar Sasana Kridha Budaya dengan lapangannya,
(2) Panti PKK (untuk Posyandu dan Pos PAUD), (3) Puskesmas, (4) Kantor Kelurahan, (5)
SDN Rampal Celaket 1, Kantor LPMK, dan Kantor BKM Adil. Semuanya ada di RT 6. RT 3
memiliki gedung pertemuan sendiri; di RT 3 juga terdapat terdapat pasar krempyeng, Tempat
Penampungan Sampah Sementara (TPS). SDN Rampal Celaket 1 merupakan SD yang
diperhatikan oleh RW 5 dan LPMK serta BKM Adil. Sejak 2014, SD ini mendapatkan alokasi
dana Try Out dari Panitia Zakat RW 5. Di RT 05 terdapat langgar wakaf tempat pengajaran ngaji
anak-anak kampong.
Tempat berdirinya sanggar itu dulu pasar. Ketika pasar pindah dipindah ke tawangmangu maka
dia menjadi lapangan selanjutnya pemkot malang membangun Puskesmas di sisi selatan. Karena
di sisi utara kosong, lalu dimanfaatkan oleh Karang Taruna Krenteg Prasojo Rampal Celaket
untuk mendirikan sanggar bambu yang artistik dan jadul.

bersambung..

About author

Articles

06 Januari 2015 mutasi Supit Urang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *